Puisi Diponegoro Karya Chairil Anwar
Di masa pembangunan inituan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
Terlihat jelas bahwa Puisi Diponegoro Karya Chairil Anwar ini dapat memompa semangat. Puisi tersebut sangat puitis yang sebagaimana sudah menjadi ciri khas dari sang maestro Chairil Anwar. Oke, saya rasa penjelasan dari puisi tersebut sudah cukup dan semoga bermanfaat.
Artikel Terkait
jibang
BalasHapussorry bajak daffa
BalasHapusDaffa tu siapa bangke
Hapuscekik abah
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusOjo umek ae
BalasHapusItu naskah puisinya sumbernya dari mana...? Kok banyak yg ngawur gitu kata2nya...
BalasHapusMasnya aja yg ndak ngerti sastra😂
HapusPerbaiki lagi ya
BalasHapusKok Beda Ya Puisinya
BalasHapusYa beda ammmmmat
BalasHapusNgopilah
BalasHapus@amrad.39
BalasHapusMuhammad Rizky Akbarudin yeuuh mang
BalasHapusWoy gaes jangan lupa follow @amrad.39
BalasHapus